728x90 AdSpace

Latest News
Senin, 03 Maret 2014

JATI DIRI KARANG TARUNA MEMBANGUN BANGSA

Review Buku

Judul     : JATI DIRI KARANG TARUNA MEMBANGUN BANGSA

Penulis : Taufan E.N. Rotorasiko (Ketua Umum Karang Taruna Nasional)


Seputar kelahiran 
Karang taruna muncul pertama kali di kampung melayu besar, bukit duri, kampung

melayu, jakarta timur pada tanggal 26 september 1960. Catatan penting dari tempat

kelahiran karang taruna adalah sebagai bagian tak terpisahkan dari dinamika

masyarakat urban. Sebagai kawasan urban, kampung melayu telah memperlihatkan

kecenderungan timbulnya masalah sosial dikalangan kaum muda, misalnya bermain

kartu.

Pendirian karang taruna dimaksudkan untuk mengantisipasi krisis diberbagai

bidang. Dalam pangatasan krisis itu karang taruna mengambil segmen bidang

kesejahteraan sosial kaum muda. Visi, misi dan strategi yang dicanangkan untuk

keperluan penanganan krisis itu sepenuhnya bertolak dari pembangunan  bidang

kesejahteraan sosial kaum muda.

Kelahiran karang taruna adalah sebagai momentum bagi lahirnya pola dan model

responsi demi menjawab tantangan kehidupan kaum muda indonesia. Ada masalah

kesejahteraan sosial dalam hayat dan kehidupan sehingga dibutuhkan upaya

penanganan serta penyelesaian secara seksama. Jalinan kerja sama antara negara

dan masyarakat lalu menemukan momentumnya pada waktu itu.

Secara etimologis, karang taruna merupakan istilah yang pertama kali di cetuskan

oleh Tati Marjono yang diterima dan disepakati oleh tokoh komunitas lokal yang

ada disana. Karang merupakan tempat berseminya tanaman untuk dapat tumbuh dengan

subur. Taruna adalah manusia pada masa remaja. Jadi karang taruna berarti suatu

wadah bagi generasi muda untuk tumbuh dan berkembang secara sehat menjadi

generasi muda yang bermanfaat dalam kehidupan masyarakat. Sejak saat itu frasa

karang taruna menguat sebagai nomenklatur  yang menandai lahirnya organisasi

sosial yang mengusung misi kesejahtaraan kaum muda pada umumnya. Setelah mana

karang taruna diterima maka sebuah langkah awal pun dilakukan: menetapkan sebuah

rencana untuk melakukan eksperimen bertema experimental project karang taruna dan

melaksanakan survei pendahuluan untuk mendapat gambaran riil tentang anak,

keluarga serta lingakungannya.

Survei ini dilaksanakan selama enam bulan dari oktober 1959 hingga maret 1960.

Berdasarkan hasil survei itu maka muncul keputusan penting tanggal 18 april 1960.

Karena pada tanggal 26 september 1960 benar-benar mulai dilaksanakan

eksperimental project karang taruna, maka secara historis karang taruna

dinyatakan lahir pada 26 september 1960.

Perkembangan karang taruna dari masa kemasa

Fase pencanangan tahun 1960 diawali dengan adanya kepedulian seorang gazali dan

rekan dari yayasan perawatan anak yatim (YPAY) terhadap kebiasaan anak dan remaja

setempat yang mengisi waktu luangnya dengan hal hal yang tidak bermanfaat bahkan

cenderung negatif.

Fase pertumbuhan 1960- 1970, kondisi kehidupan bangsa indonesia dalam kurun ini

berpengaruh besar bagi karang taruna untuk maju ke depan. Pada tahun 1969 saat

dimulainya pelita 1 masa orde baru, telah terbentuk 12 karang taruna.

Fase pengembangan 1970 – 1980. Sejak dimulainya orde baru pertumbuhan karang

taruna terus meningkat. Khusus di DKI pada tahun kedua pelita jumlah karang

taruna telah mencapai 274 unit.  seindonesia tahun 1974, 620 unit dan tahun 1979

sebanyak 3359 unit.

Fase penguatan 1980 – 1990, ditandai dengan adanya beberapa kegiatan karang

taruna yang berskala nasional seperti musyawarah kerja nasional tahun 1980. Tahun

1985 ditetapkan sebagai tahun pertumbuhan karang taruna oleh menteri sosial dan

tahun 1987 sebagai tahun kualitas karang taruna.

Fase tantangan 2000 – 2010, bergulirnya era reformasi masa kepemimpinan gus dur,

departemen sosial dibubarkan dan diganti  menjadi badan kesejahteraan sosial

nasional.

Fase pencerahan 2010 – sekarang, hal yang menonjol pada periode ini adalah

diluncurkannya program taruna wira usaha (TAWIRA).

Karang taruna memiliki jati diri sebagai berikut: karang taruna merupakan

organisasi sosial kemasyarakatan yang kegiatannya bergerak di bidang usaha

kesejahteraan sosial, dan wadah pembinaan serta pengembangan bagi kaum muda yang

berusia antara 13 sampai 45 tahun. Karang taruna adalah organisasi yang otonom,

terbuka, non partisan dan independen.

Kerjasama antar pengurus karang taruna desa dengan karang taruna tingkat

kecamatan, kabupaten, propinsi maupun nasional  tidak didasarkan pada garis

komando atas kebawah tapi diawali dengan proses dari bawah ke atas. Lingkup

permasalahan kaum muda dan penanggulangannya mengkondisikan perlunya kerja sama

antar pengurus  karang taruna di setiap tingkatan, maka harus dijaga bahwa karang

taruna bersifat lokal. Hubungan organisasionalnya bersifat horisontal bukan

vertikal. Jatidiri itulah yang membuat karang taruna bertahan hingga dewasa ini.

Dimensi lain jati diri karang taruna dapat disimak dari adanya pola relasi antara

karang taruna dan pemerintahan di indonesia. Relasi itu bersifat fungsional untuk

keperluan penanggulangan masalah sosial dikalangan kaum muda. Hal ini berarti 

bahwa karang taruna dijadikan mitra kerja instansi sosial bukan organisasi

bawahan. Dengan pola relasi semacam ini, karang taruna tidak merasa dijadikan

obyek tapi subyek pembangunan.

Eksistensi karang taruna kedepan ditentukan oleh bekerjanya tiga pilar penting

yaitu pendidikan, pengorganisasian dan pemberdayaan. Masing masing pilar saling

berhubungan sehingga membentuk bagan segitiga. Jika organisasi hanya mampu

melakukan pendidikan dan pengorganisasian tanpa pemberdayaan maka organisasi

tersebut tidak berumur panjang. Jika organisasi hanya melakukan pengorganisasian

dan pemberdayaan tanpa pendidikan maka organisasi tersebut potensial berfungsi

sebagai lahan subur tumbuhnya radikalisme. Jika organisasi hanya melakukan

pendidikan dan pemberdayaan tanpa pengorganisasian, maka organisasi itu tidak

memiliki posisi tawar.

Pendidikan yang dimaksudkan dalam konteks ini adalah proses pembelajaran untuk

memanusiakan manusia melalui timbulnya kesadaran menghargai prestasi dan kerja

keras. Pengorganisasian yang dimaksud disini adalah gerakan nyata sebuah

organisasi yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai elemen pokok

pemecahan masalah. Pemberdayaan yang dimaksudkan dalam konteks ini berkaitan erat

dengan kesadaran bahwa perubahan individu dan masyarakat dalam maknanya yang

positif tidak digebrakkan melalui kekuatan uang atau materi, tetapi melalui

idealisme dan keyakinan.
Taufan E.N. Rotorasiko (Ketua Umum Karang Taruna Nasional)

Masa depan karang taruna

Karang taruna mencoba menyasar agenda strategis yang dirangkum kedalam penanaman

semangat kewirausahaan kaum muda. Fokus pada pemberdayaan ekonomi kaum muda lewat

penggalangan semangat kewirausahaan merupakan respon cerdas karang taruna dalam

menjawab kebutuhan di era globalisasi. Kemiskinan, pengangguran dan pelbagai

dampak sosial yang ditimbulkannya turut memengaruhi berjalannya demokratisasi.

Pada titik ini, kewira usahaan ditawarkan sebagai solusi untuk memberdayakan kaum

muda yang miskin dan menganggur. Pilihan karang taruna untuk memberdayakan

ekonomi kaum muda bukan tanpa alasan. Pertama, secara empirik, keterberdayaan

merupakan jalan untuk menciptakan kemandirian. Kedua, pemberdayaan ekonomi

melalui kewirausahaan dengan tetap melakukan fungsi edukasi organisasional dan

penanaman kepekaan sosial merupakan sebuah kiat untuk membalikkan pendulum

kepedulian yang sangat condong pada pembangunan politik ketimbang pembangunan

ekonomi seperti sekarang ini. Ketiga, pilihan pada kewirausahaan bisa disebut

sebagai hasil pembacaan karang taruna terhadap sejarah negeri negeri nusantara

sebelum indonesia. Keempat, upaya apapun yang secara jelas dan rasional yang

ditujukan untuk mengembangkan potensi kaum muda selalu mendapat dukungan

konseptual ditilik dari sudut pandang manapun.

Kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja turut membidani lahirnya generasi

muda pecandu narkoba dan aneka bentuk kenakalan lain merupakan pusat-pusat

malapetaka yang selama ini banyak mengorbankan kaum muda indonesia. Ada perubahan

fundamental dari gagasan dan kiprah yang hendak disasar oleh karang taruna ke

depan, terutama terkait 2 hal, yaitu penggalangan semangat kewirausahaan kaum

muda dan pilihan karang taruna untuk tetap menjadi mitra negara atau pemerintah.

Kiranya jelas bahwa peran yang telah dimainkan dimasa lalu dan dicoba untuk

dimainkan dimasa depan sesungguhnya mengandung tujuan-tujuan yang strategis, baik

ditinjau dari sisi ekonomi, globalisasi, bahkan politik. Pertama, dari sisi

ekonomi dan globalisasi. Karang taruna melakukan pembenahan pada tingkat lokal

per individu, yaitu masalah kemiskinan dan masalah sosial ekonomi. Obsesi karang

taruna untuk membantu kaum muda menemukan diri mereka dalam kondisi terberdayakan

terutama dari sisi ekonomi memiliki relevansi dengan tugas negara. Kedua, dari

sisi politik, seluruh aktivitas karang taruna yang menjamah pusat malapetaka

sesungguhnya adalah proses yang menandai keterlibatan sebuah organisasi

masyarakat sipil kedalam memikul tugas dan tanggung jawab negara.

Berapa lama dan berapa tinggi apresiasi publik pada karang taruna sebagai pemilik

masa depan akan sangat ditentukan oleh konsistensi, kesungguhan dan kemampuan

karang taruna memainkan peran secara kongkret, inovatif, dan berkesinambungan

dalam membantu negara mengatasi persoalan.

Kewirausahaan merupakan kata kunci dari paradigma baru karang taruna. Dari

sekarang karang taruna akan mengambil peran sebagai organisasi sosial yang turut

mengembangkan kewirausahaan. Pengertian baru kewirausahaan telah dirumuskan oleh

pengurus nasional karang taruna.  Pertama, Kewirausahaan kini tak lagi dimengerti

sebagai keterpaksaan. Kedua, kewirausahaan dijunjung sebagai sistem nilai yang

niscaya dipelajari, dihayati dan  diimplementasikan berlandaskan spirit

pembebasan manusia. Ketiga, lantaran masuk ke dalam cakupan memajukan dan

mencerdaskan bangsa, maka peningkatan kapasitas kewirausahaan kalangan generasi

muda yang diupayakan karang taruna diterjemahkan sebagai pemberdayaan jangka

panjang. Keempat, kewirausahaan dalam perspektif karang taruna dimaksudkan

sebagai prakarsa sistematis untuk mengaktifkan jiwa kewirausahaan pada setiap

diri warga karang taruna. Kelima, upaya seksama pengembangan dan penguatan

kewirausahaan mengharuskan karang taruna selalu sigap dalam melakukan

identifikasi terhadap potensi sosial dan ekonomi kaum muda. Keenam, karang taruna

dihadapkan pada agenda inovasi. Karang taruna dituntut mampu mengawal proses-

proses inovasi pendukung kewirausahaan. Ketujuh, karang taruna berada pada satu

titik pertaruhan untuk membentuk kesadaran utuh dikalangan kaum muda dalam hal

kehadiran era globalisasi. Kedelapan, penguatan kewirausahaan diupayakan

sedemikian rupa agar benar- benar dimengerti oleh kaum muda dari berbagai

kalangan. (kt-jayakusuma.org|EndarG)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: JATI DIRI KARANG TARUNA MEMBANGUN BANGSA Rating: 5 Reviewed By: Surabaya